PENERAPAN BUDAYA K3 PADA PETANI KARET DI DESA BENTAYAN & KELUANG KECAMATAN TUNGKAL ILIR
DOI:
https://doi.org/10.37832/asawika.v2i1.3Keywords:
Petani Karet, Status Kesehatan, Pengetahuan, Penerapan Prinsip K3Abstract
Peningkatan kejadian kecelakaan kerja pada petani karet tradisional diDesa Bentayan
dan desa Keluang Kecamatan Tungkal Ilir terjadi karena kurangnya pengetahuan dan
rendahnya kesadaran tentang pentingnya menerapkan prinsip keselamatan dan kesehatan
kerja di ladang karet. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan masyarakat
Desa Bentayan dan Keluang yang mayoritas bekerja sebagai petani karet alam maka
didapatkan data bahwa petani karet mengalami masalah kesehatan, utamanya gangguan
saluran pernafasan, gangguan kulit dengan beberapa diantaranya mengalami gangguan
pencernaan, hal ini terjadi karena petani kurang memahami tentang keselamatan dan
kesehatan kerja dikarenakan rendahnya pengetahuan mereka serta belum adanya
penyuluhan/pembinaan keselamatan dan kesehatan dalam bekerja. Metode Kegiatan
dilaksanakan dalam bentuk penyuluhan kesehatan tentang keselamatan kerja, bahaya dan
resiko penyakit akibat pekerjaan, pemeriksaan kesehatan resiko penyakit pada petani
karet, SOP penggunaan APD di ladang karet dan pelatihan tata cara pemakaian APD bagi
para petani/ pekerja diladang karet. Dari hasil workshop luaran yang diharapkan adalah
peningkata pemahaman mitra berkaitan dengan Budaya Kesehatan dan Keselamatan Kerja
(K3) dan penerapannya. Dari hasil pretest dan posttest diperoleh bahwa terjadi
pengingkatan pemahaman mengenai budaya K3 pada nilai signifikasi sebesar 0.000.
Selain itu dari pemeriksaan kesehatan dapat disimpulkan bahwa secara umum mitra di
kedua desa tidak memiliki masalah serius berkaitan dengan status kesehatan. Namun, ada
beberapa penyakit yang perlu mendapat perhatian diantaranya: satu mitra mengalami
masalah kulit, dan 12 peserta mengalami keluhan nyeri dada dan sesak nafas, dan tiga
orang mengeluh jatung berdebar-debar dan mudah capek disertai sesak nafas.