PEMBERDAYAAN MASYARAKAT UNTUK PEMANFAATAN SAMPAH RUMAH TANGGA SEBAGAI KOMPOS PUPUK ORGANIK DESA REMBANG KAB.KEDIRI
DOI:
https://doi.org/10.37832/asawika.v6i2.56Keywords:
Sampah Rumah Tangga, Pupuk Kompos Organik, Desa RembangAbstract
PKM Pelatihan Pemanfaatan Sampah Rumah Tangga Sebagai Kompos Pupuk Organik di Desa Rembang
Kec.Ngadiluwih Kab.Kediri merupakan pelatihan untuk menunjang pengelolaan sampah di Kawasan sentra
tanaman hias di Desa Rembang. Peserta dari pelatihan ini adalah petani tanaman hias yang berjumlah 10
orang. Metode yang dilakukan dalam pelaksanaan pengabdian masyarakat ini adalah empat tahap yaitu: 1)
melaksanakan need-assessment dan komunikasi atas kesedian mitra dalam mengikuti pelatihan ini, 2)
memberikan materi pengabdian masyarakat dengan metode ceramah, 3)melaksanakan praktik mengolah
sampah rumah tangga menjadi pupuk organik dengan alat komposter, dan 4) mengevaluasi dengan angket
yang telah di berikan setelah kegiatan. Hasil yang didapat dalam pelatihan ini adalah sebagai berikut: 90%
peserta belum familiar dengan pupuk organik, terlebih belum pernah membuat pupuk organik dengan
memanfaatkan limbah sampah rumah tangga. Namun, semua peserta setuju jika harga pupuk kimia mahal
dan memberatkan petani tanaman hias. Sebanyak 70% dari peserta berpendapat bahwa membuat pupuk
kompos organik itu mudah dan tidak memberatkan bagi mereka, karena alat yang digunakan serta bahan
emulator maupun bahan organik mudah digunakan serta dapat diakses dengan mudah. Selain itu, semua
peserta setuju jika pelatihan ini memberikan kebermanfaatan yang tinggi untuk mempermudah petani dalam
mengelola tanaman hias.
Kata Kunci: Sampah Rumah Tangga, Pupuk Kompos Organik, Desa Rembang
Abstract
Household waste Utilization Community Empowerment Training For Compost Organic Fertilizer in the
village of Rembang District of Ngadiluwih Kediri is held in order to provide guidance in the field of waste
management focusing on ornamental plants industry in the village of Rembang. Participants of this training is
an ornamental plant growers, amounts to 10 people. The method used in the implementation of this community
service are: (1) doing need-assessment, (2) lecturing process using provided teaching materials, (3)
processing of turning household waste into organic fertilizer, and (4) Evaluating activities using
questionnaire. The results obtained in this training are: 90% of participants are not familiar with organic
fertilizers, furthermore they have never made organic fertilizers using household waste. However, all
participants agreed that the price of chemical fertilizers was expensive and arduous for ornamental plant
farmers. As many as 70% of participants thought that making organic compost were easy and not taxing for
them because the method, equipments and its raw material are easy and easily accessible. In addition, all
participants agreed that this training provided high benefits to make it easier for farmers to manage
ornamental plants.
Keywords: Household waste, organic fertilizer, Rembang village