Memperkuat Keberlanjutan Desa melalui Pengolahan Sampah Organik Berbasis Komunitas: Studi Kasus Dusun Bedali
DOI:
https://doi.org/10.37832/asawika.v10i03.345Keywords:
Keberlanjutan desa, pengabdian masyarakat, pengelolaan sampah organik, Kabupaten Malang, Teknologi komposterAbstract
Penumpukan sampah organik merupakan permasalahan utama di wilayah pedesaan Indonesia, di mana sebagian besar sampah rumah tangga masih dibakar atau dibuang sembarangan sehingga menimbulkan pencemaran lingkungan dan risiko kesehatan. Dusun Bedali, Kabupaten Malang, menghadapi kondisi serupa dengan lebih dari 60% timbulan sampah harian berupa sampah organik. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan menghadirkan solusi berkelanjutan melalui penerapan teknologi komposter sederhana dan penyediaan sarana pemilahan sampah yang dipadukan dengan edukasi partisipatif. Program ini menerapkan pendekatan berbasis komunitas melalui sosialisasi, pelatihan, dan pendampingan. Warga dilibatkan langsung dalam pembuatan komposter berbahan tong plastik 60 liter yang dimodifikasi dengan pipa ventilasi, saringan, dan wadah penampung pupuk cair. Selain itu, 12 unit tong sampah organik dan anorganik ditempatkan di sekolah, masjid, mushola, dan fasilitas publik lainnya. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan survei kepada 30 rumah tangga, kemudian dianalisis secara deskriptif untuk menilai perubahan perilaku dan dampak lingkungan. Hasil menunjukkan komposter menghasilkan pupuk cair dalam tiga minggu dan pupuk padat dalam tiga bulan, yang bermanfaat bagi pekarangan dan pertanian skala kecil. Tong sampah terpilah berhasil meningkatkan praktik pemilahan, mengurangi pembakaran sampah, dan memperbaiki kebersihan lingkungan. Secara ekonomi, pupuk organik menekan ketergantungan warga terhadap pupuk kimia. Meski terdapat kendala seperti keterbatasan ruang dan lamanya waktu pengomposan, program ini terbukti layak secara teknis dan dapat diterima secara sosial. Keberlanjutan program membutuhkan pendampingan berkelanjutan, penyediaan komposter komunal, serta integrasi dengan kebijakan desa




